Kamis, 31 Maret 2011

Sejarah Singkat Kesultanan Sambas

       Sejak abad ke-13 Masehi sudah ada kekuasaan raja-raja Sambas, yang bermula dari kedatangan prajurit kerajaan Majapahit di Paloh. Di sinilah awal dari pusat kerajaan Sambas, yang kemudian pindah ke Kota Lama di Teluk Keramat. Dari Kota Lama berpindah ke Kota Bangun di sungai Sambas Besar, terus pindah lagi ke Kota Bandir dan kemudian ke Lubuk Madung. Pada masa kekuasaan Sultan Sambas ke-2 yaitu Raden Bima yang bergelar Sultan Muhammad Tajuddin yang berkuasa tahun 1668 - 1708 M pusat Kesultanan Sambas dibangun di Muara Ulakan (pertemuan 3 sungai yaitu sungai Sambas Kecil, Sungai Subah dan Sungai Teberau). Sejak tahun 1668 M Kota Sambas menjadi Ibukota Kesultanan Sambas yang kejayaannya meliputi daerah Pemangkat, Singkawang, Bengkayang dan daerah Sambas sendiri, yang kaya akan emas.
       Kesultanan Sambas sendiri adalah sebuah Kerajaan Kesultanan besar di Kalimantan maupun di Nusantara Indonesia. Kesultanan Sambas terkenal besar sejak Sultan Muhammad Syafiuddin I (Sultan Sambas Pertama) yang memerintah tahun 1631 - 1668 M. Dan kejayaan tersebut berlangsung sampai dengan pemerintahan Sultan Sambas ke-15 yaitu Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin yg berkuasa tahun 1931 - 1943 M. Kerajaan Sambas sirna ketika Sultan ke-15 ini wafat karena ditangkap dan dibunuh oleh tentara pendudukan Jepang tahun 1943 M.
         Adapun Sultan-Sultan yang pernah memerintah/berkuasa di Kesultanan Sambas adalah sbb : 
  1. Raden Sulaiman bergelar Sultan Muhammad Syafiuddin I (1631-1668 M)
  2. Raden Bima bergelar Sultan Muhammad Tajuddin (1668-1708 M)
  3. Raden Mulia (Melia) begelar Sultan Umar Akamuddin I (1708-1732 M)
  4. Raden Bungsu bergelar Sultan Abubakar Kamaluddin (1732-1762 M)
  5. Raden Jamak bergelar Sultan Umar Akamuddin II (1762-1786 M)
  6. Raden Gayung bergelar Sultan Muda Achmad Tajuddin (1786-1793 M)
  7. Raden Menteri (Raden Janggut) bergelar Sultan Abubakar Tajuddin I (1793-1815 M)
  8. Pangeran Anom (Raden Pasu) bergelar Sultan Muhammad Ali Syafiuddin I (1815-1828 M)
  9. Raden Samba' bergelar Sultan Usman Kamaluddin (1828-1830 M)
  10. Raden Semar bergelar Sultan Umar Akamuddin III (1830-1846 M)
  11. Raden Ishak (Kelukuk) bergelar Sultan Abubakar Tajuddin II (1846-1855 M)
  12. Raden Toko' bergelar Sultan Umar Kamaluddin (1855-1866 M)
  13. Raden Afifuddin bergelar Sultan Muhammad Syafiuddin II (1866-1922 M)
  14. Pangeran Muhammad Ariadiningrat (Pangeran Paku Negara) bergelar Sultan Muhammad Ali Syafiuddin II (1922-1926 M)
  15. Raden Mulia Ibrahim bergelar Sultan Muhammad Ibrahim Syafiuddin (1931-1943 M)
            Berdasarkan kejayaan Kesultanan Sambas selama berabad-abad lamanya, maka pada tanggal 15 Juli 1999 Kota Sambas ditetapkan menjadi Ibukota Kabupaten Sambas yang sebelumnya hanya menjadi Ibukota Kecamatan Sambas, salah satu Kecamatan dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Sambas yang ber-Ibukota di Singkawang sejak tahun 1957-1999.
           Untuk lebih mengenal dan mengetahui secara detil tentang kejayaan Kesultanan Sambas, ada baiknya pembaca untuk berkunjung langsung ke Kota Sambas. Di kota tersebut masih banyak peninggalan bersejarah dari Kesultanan Sambas seperti Istana Alwatzikhoebillah, Makam para Sultan Sambas, Masjid Jamik Sultan Muhammad Syafiuddin dan masih banyak lagi benda-benda bersejarah lainnya peninggalan para Sultan.
          Demikian sekelumit sejarah tentang keberadaan dan kejayaan Kesultanan Sambas, semoga bermanfaat bagi pembaca khususnya para generasi muda, karena untuk menjadi bangsa yang besar kita harus mengetahui dan menghargai sejarah bangsa kita sendiri. 


-Sumber tulisan : Buku Sejarah Kesulthanan Sambas, Penerbit Dinas Pariwisata Pemda Kab. Sambas 2001.